Monday 2 November 2015

MAKALAH TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DIARE



KLB DIARE
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
                                                          DEDY PANGESTU, SKM

        

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DELI HUSADA DELITUA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Diare adalah Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari). Faktor yang mempengaruhi diare : Lingkungan Gizi Kependudukan, Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat.
        Penyakit Diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya Kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun dengan tata-laksana Diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dapat ditekan seminimal mungkin. Pada bulan Oktober 1992 ditemukan strain baru yaitu Vibrio Cholera 0139 yang kemudian digantikan Vibrio cholera strain El Tor di tahun 1993 dan kemudian menghilang dalam tahun 1995-1996, kecuali di India dan Bangladesh yang masih ditemukan. Sedangkan E. Coli 0157 sebagai penyebab Diare berdarah dan HUS ( Haemolytic Uremia Syndrome ). KLB pernah terjadi di USA, Jepang, Afrika selatan dan Australia. Dan untuk Indonesia sendiri kedua strain di atas belum pernah terdeteksi.
Pada tanggal 1 Februari 2010 UPT Surveilans Data dan Informasi Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah menerima informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli bahwa telah terjadi KLB diare dengan kematian akibat diare sejumlah 4 orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dakopamean tepatnya di Desa Lingadan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas  Tim Gerak Cepat penanggulangan KLB Dinas Kesehatan Propinisi Sulawesi Tengah bersama  Dinas Kesehatan Tolitoli  melakukan penyelidikan  epidemiologi dimulai pada tanggal 2 Februari 2010. Penyelidikan ini untuk melakukan konfirmasi kejadian dan mengidentifikasi faktor-faktor yang di duga berperan dalam kejadian tersebut.
1.2.       Tujuan
          Untuk mengetahui penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap terjadinya Kejadian Luar Biasa Diare.

 

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian diare
Diare adalah Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari).
Istilah Diare :  
1.    Diare akut = kurang dari 2 minggu
2.    Diare Persisten = lebih dari 2 minggu
3.    Disentri = Diare disertai darah dengan ataupun tanpa lendir
4.    Kolera = Diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera
5.    Tatalaksana penderita Diare yang tepat dan efektif :
6.    Tatalaksana penderita Diare di rumah, seperti :
a)         Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga (kuah sayur, air tajin, larutan gula garam, bila ada berikan oralit);
b)          Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra sesudah Diare;
c)           Membawa penderita Diare ke sarana kesehatan bila dalam 3 hari tidak membaik atau :
1. buang air besar makin sering dan banyak sekali
2. muntah terus menerus
3. rasa haus yang nyata
4. tidak dapat minum atau makan
5. demam tinggi dan ada darah dalam tinja

2.2. Penyebab diare
Penyebab terjadinya diare, antara lain adalah adanya Peradangan usus oleh agen penyebab :
1. Bakteri,virus,parasit(jamur,cacing,protozoa)
2. Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia
3. Kurang gizi
4. Alergi terhadap susu
5. Immuno defesiensi
2.3. Faktor yang mempengaruhi kejadian Diare
Faktor yang mempengaruhi Diare :
·         Lingkungan Gizi Kependudukan
·         Pendidikan Sosial Ekonomi dan Perilaku Masyarakat
2.4. Penularan diare
       Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan penderita Diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.  
2.5. Kriteria KLB diare 
1)      Peningkatan kejadian kesakitan/kematian karena Diare secara terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut (jam, hari, minggu).


b2)     Peningkatan kejadian/kematian kasus Diare 2 kali /lebih dibandingkan jumlah kesakitan/kematian karena Diare yang biasa terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu).
c3)      CFR karena Diare dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan periode sebelumnya.
2.6.    Tahap Pencegahan Penyakit Diare
a1)  Pencegahan Primer
Merupakan langkah awal untuk melakukan pencegahan terjadinya penyakit diare, dengan memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah :
1)      Penyediaan air bersih
2)      Tempat pembuangan tinja yang memenuhi syarat
3)      Status gizi individu
4)      Pemberian ASI
5)      Cuci tangan sebelum makan
b2)    Pencegahan Sekunder
Merupakan pencegahan yang dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi akibat penyakit diare, dengan melakukan pengobatan secara cepat dan tepat. Misalnya dengan pemberian cairan oralit.
c3)   Pencegahan Tersier
Merupakan tahap pencegahan terjadinya cacat dan kematian akibat dehidrasi, dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
   Diare adalah Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari). Faktor yang mempengaruhi diare : Lingkungan Gizi Kependudukan, Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat.
        Penyakit Diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya Kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun dengan tata-laksana Diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dapat ditekan seminimal mungkin.
3.2.  Saran
Cegahlah penyakit diare dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan asupan gizi keluarga.


DAFTAR PUSTAKA
Rustam. 2011. Kejadian Luar Biasa Diare.
Diakses pada tanggal 19 Desember 2013.
http://buletinsulteng.wordpress.com/2011

DOWNLOAD POWER POINTNYA DISINI ^-^ 

No comments:

Post a Comment